4 Tips Mengenalkan Tata Krama pada Anak

 


Di dalam hidupnya manusia berkembang melalui tahap-tahap. Diawali dari terbentuknya janin dalam kandungan, bayi, anak, remaja, dewasa, dan akhirnya menjadi tua. Selama proses tersebut tentu saja ada interaksi antara orang tua dengan putra-putrinya, yang akhirnya terbentuklah  pola asuh.

 

Dengan kata lain, pola asuh adalah cara yang dilakukan orangtua dalam mendidik, mendampingi dan membimbing di semua tahap pertumbuhan anak sejak masih dalam kandungan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan harapan berdampak positif bagi kehidupannya.

 

Pengasuhan tersebut meliputi berbagai aktivitas agar anak berkembang dengan optimal, salah satunya adalah dengan mengenalkan tata krama sejak usia dini kepada mereka.

 

Banyak yang bilang bahwa anak zaman now sangat berbeda dengan anak zaman old terutama dalam hal tata krama. Beberapa fakta menunjukkan masih banyak anak yang tidak sopan kepada orang tua atau gurunya. Tentu saja kita tidak ingin putra-putri kita termasuk yang seperti itu, bukan?

 

Apa sih sebenarnya tata krama itu? Kata tata krama berasal dari kata tata dan krama. Tata berarti adat, aturan, norma, atau peraturan. Krama berarti sopan santun. Jadi tata krama berarti aturan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat, itulah mengapa tata krama di suatu tempat berbeda dengan di tempat yang lain.

 

Agar, tidak dicap sebagai anak yang tidak tahu tata krama, ada 4 tips sederhana yang bisa  kita praktikkan kepada putra-putri kita, yaitu:

 

1.      Beri contoh

Seiring bertambahnya usia putra-putri kita, keingintahuannya juga semakin besar. Sedangkan orang yang terdekat dengan dirinya tak lain dan tak bukan adalah kita, kedua orang tuanya. Maka selalu berikan contoh kepada mereka tingkah laku dan ucapan yang sesuai dengan tata krama.

 

2.      Mulai dari hal Sederhana (S TOMAT)

Mengajarkan tata krama bisa dimulai dari hal yang kelihatan sederhana namun sangat penting, bahkan merupakan kata kunci. Hal tersebut adalah membiasakan mengucapkan S TOMAT yaitu Salam, Tolong, Maaf, dan Terimakasih.

 

3.      Bisa karena biasa

Melakukan sesuatu yang baik itu tidak bisa dilakukan secara instan melainkan membutuhkan proses. Meskipun orang tua telah memberikan contoh kepada putra-putrinya setiap hari, namun kemampuan seorang anak akan berbeda-beda satu dengan yang lain. Apalagi putra-putri kita juga sudah mulai mendapat pengaruh dari luar, entah itu dari teman maupun saudara. Maka orang tua harus sabar dan telaten dalam memberikan contoh kepada mereka. Misalnya ketika meminta diambilkan mainan, selalu dipancing dengan berkata, “Kalau minta diambilkan mainan harus bilang apa, Kak?”. Begitu pula jika sudah diambilkan mainan sebaiknya berkata apa, orang tua jangan malas untuk selalu mengingatkan. Dengan begitu, akhirnya tata krama akan menjadi bagian dan kebiasaan sehari-hari.

 

4.      Beri pujian

Dalam proses mengenalkan tata krama pada seorang anak ketika mereka telah menunjukkan perkembangan yang baik, jangan lupa berikanlah pujian. Hal itu akan membuat putra-putri kita semakin semangat untuk melakukannya. Sebaliknya jika ternyata mereka kadang lupa melakukannya, jangan sekali-kali dimarahi tetapi dengan halus diberitahu bahwa yang dilakukannya tidak baik. Ingat! Tindakan kita memarahi mereka justru akan membuatnya berpikir bahwa marah-marah adalah sesuatu yang boleh mereka lakukan juga.

 

Demikian empat tips tata krama yang bisa kita kenalkan dan ajarkan kepada putra-putri kita. Semoga bermanfaat.

 

*Tulisan ini diikursertakan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting*

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent

recentposts

Random

randomposts