Salah satu hobiku adalah menulis. Mungkin kesukaanku
ini menurun dari almarhum bapak. Beliau yang seorang Pegawai Negeri Sipil
selalu menyempatkan menulis di sela-sela waktu luangnya. Tulisan bapak sudah banyak
yang dimuat di berbagai surat kabar, baik lokal maupun nasional. Jenis tulisan
beliau bervariasi, tentang tata kota sampai yang membicarakan budaya Jawa.
Hingga menjelang tutup usia, Bapak yang usianya 81 tahun juga masih tetap setia
menulis. Sangat salut aku dengan beliau. Melihat semangatnya, semakin memacu
diriku untuk lebih rajin menulis.
Hobi menulis sudah aku geluti sejak masih duduk di
bangku sekolah. Meskipun hanya sebatas menulis di dalam sebuah buku harian.
Tulisanku berupa pengalaman sehari-hari yang kualami bersama teman-teman maupun
saudara, dan beberapa di antaranya berbentuk puisi. Salah satu puisi bertema
lingkungan hidup yang aku tulis berhasil memenangkan lomba menulis puisi. Saat
itu aku baru menginjak remaja dan duduk di bangku SMP kelas 2. Tentu saja aku
merasa senang dan bangga.
Seiring berjalannya waktu, hobiku itu terus aku
geluti. Namun, karena sifat pemaluku, tidak ada lomba-lomba menulis lainnya
yang berani aku ikuti. Rupanya aku telah merasa puas hanya dengan menulis di buku
harian atau menulis surat saja. he..he..
Kesenanganku menulis sempat tersendat ketika aku
mulai sibuk bekerja di sebuah perusahaan retail ternama. Dan, terhenti sama
sekali ketika aku menikah dan dikaruniai seorang putri cantik.
Pada tahun 2009 ketika pertama kali mengenal
media sosial bernama Facebook, hobi menulisku mulai menggeliat lagi. Kebetulan
saat itu aku juga sudah memutuskan resign dari pekerjaan karena ingin lebih
fokus ke keluarga. Aku semakin semangat menulis ketika dua tahun kemudian, di
media sosial itu menemukan sebuah komunitas menulis yang berisi perempuan dan
sebagian besar sudah menjadi seorang ibu sepertiku. Komunitas itu adalah IIDN,
yaitu Ibu Ibu Doyan Nulis yang didirikan oleh seorang penulis bernama Indari
Mastuti. Melalui komunitas itu, kemampuan menulisku menjadi terasah. Tak heran,
di tahun itu juga salah satu artikelku berhasil dimuat di sebuah majalah
wanita, yaitu Sekar. Dari sekedar hobi ternyata kegiatan menulisku bisa mendulang rupiah.
Waktu terus berlalu, semangat menulisku semakin
menyala. Untuk mengasahnya aku sering mengikuti kelas menulis. Syukurlah saat
ini telah banyak kelas menulis online sehingga lebih praktis dan ekonomis,
sangat cocok dengan diriku yang lebih banyak tinggal di rumah. Kelas menulis
online tersebut adalah dari Indscript Training Center, Joeragan Artikel, Kabol
Menulis, Wonderland Creative, dan Dandelion Authors. Dari hasil belajar menulis
di kelas-kelas tersebut, sudah terbit beberapa buku antologi dengan berbagai
genre. Ada buku cerpen anak, kisah remaja, cerita inspiratif bersama ibu, quote,
dan puisi.
Aku sangat senang namun belum merasa puas. Oleh karena itu aku akan
tetap terus semangat belajar menulis di mana saja, kapan saja, dengan siapa
saja, agar tulisan yang kubuat semakin baik dan bermanfaat untuk semua orang.
Terus semangat mneulis mbak.
BalasHapusTerimakasih suportnya mbak Lisa Lestari
HapusItu buku2 karyanya ya Mbak? Kereeen :)
BalasHapusiya mbak Pegiani..itu tiga di antara beberapa buku antologi saya yang sudah terbit
HapusWah tulisannya udah pernah terbit, keren nih mba Utami pengembangan diri terus dengan belajar diberbagai komunitas. Semoga sukses terus dibidang kepenulisan ya mbak :)
BalasHapusAmin. Terimakasih doa dan atensinya mbak Anggraeni Septi
HapusWhuaa keren mba sudah mengenal passionnya sejak awal. Saya malah bisa dibilang telat baru merasa punya passion menulis setahun belakangan ini.
BalasHapusHehe tapi dalam dunia nge-blog saya masih pendatang baru mbak Dwi Arum. Semoga bisa mengikuti jejak panjenengan yang udah jadi blogger beneran
HapusWahhh hebat sudah mulai banyak buku yang sudah terbit.
BalasHapusSemangat dan sukes slalu dalam menulisnya ya mba :)
Amin. makasih banyak atas doa dan atensinya mbak Jeanette
HapusWah Alhamdulillah passion ini bs bermanfaat dengan menelurkan buku antologi
BalasHapusdoakan bisa segera mewujudkan impian saya untuk bisa menerbitkan buku solo mbak Anggraeni Septi
HapusMemang dengan memilih teman dan bergabung ke komunitas dengan passion yang sama bisa menambah semangat kita ya Mbak. ..
BalasHapusSemoga makin sukses nulisnya.. ya 😊
Amin. Terimakasih doa dan perhatiannya mbak Dian Restu Agustina
HapusSepertinya saya pun mendapatkan turunan suka menulis dari bapak. Dulunya beliau penulis dan penerjemah. Sekarang ktm suami suka nulis juga. Udah semakin klop aja meskipun ladang2 suka ribut krn beda selera. Terus semangat Mbak, siapa tahu nantinya karya kita akan menginspirasi banyak orang
BalasHapusWaah asyiknya berada di sekitar orang yang punya pasion yang sama. Sayang Bapak saya sekarang sudah meninggal dan suami hobinya beda hehehe
HapusToss kalau gt mbak. Salah satu hobu saya juga menulis dan saya termasuk yg terlambat mengenali passion yang satu ini. Btw, kita satu buku yaa...
BalasHapusMbak Dwi Arum udah keren semoga saya bisa ketularan. Amin
HapusMba, kita sama2 kontributor cernak "Aku Anak Indonesia" rupanya hehehe...
BalasHapusToooos mbak.. buku ini keren banget loh.. saya suka saya suka!
HapusSeruu yaa Mbak Utami jadi penulis. Semoga semakin sukses dan semakin mencintai hobi menulisnya.
BalasHapusSeru banget, hanya sayangnya saya masih banyak bolongnya dalam mengisi blog. Kebanyakan nulis status di FB dan ikutan proyek antologi xixixixi
HapusSama mbak. Hobiku juga menulis 😊
BalasHapusToooos mbak Emmy Herlina. Hobi kita sama!
HapusWah, ternyata ayahnya Mbak Utami juga senang menulis, ya..
BalasHapusPasti senang sekali kalau ada yang memiliki passion yang sama di antara anggota keluarga.
Eheem ... dua buku yang dipajang, ada tulisan saya juga, loh hihihi
iya ayah saya penulis hingga usia 80 tahun juga masih menulis, namun saat ini sudah dipanggilNya, jadi penanya telah berpindah ke tangan saya hehe...
Hapusiya di buku itu tulisan mbak Nurul sudah lebih keren..
Benaaarrr, menulis adalah hobi, makanya seneng melakukannya ya mba.
BalasHapusseneng banget..kalau udah ketik-ketik bisa lupa waktu
HapusBarakallah ya mbak ilmunha. Saya juga suka menulis sejak SD. Sayang baru terealisasi sekarang setelah jd emak2. Tapi belajar tidaklah ada batasan waktu. Tetap zemangaaat
BalasHapusBersyukur banget kenal dengan para emak hebat seperti mbak Eny Rahayu...jadi tambah semangat menulis deh..
Hapusiya mbak Pegiani..baru berupa buku-buku antologi..yang sudah terbit 4 buku..lainnya masih dalam proses..kalau solo belum berani nih..tks ya atensinya..
BalasHapus