Breaking News

4 Upaya Melestarikan Bahasa Daerah

Maret 23, 2021

4 Upaya Melestarikan Bahasa Daerah

Maret 23, 2021

 

(Gambar: id.wikipedia.org)

Suatu hari putri saya sedang menjalani Ujian Tengah Semester (UTS), dan saya mendampinginya belajar. Pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, ada bab yang membahas tentang keberagaman masyarakat Indonesia dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Keberagaman tersebut adalah adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat dalam berbagai bidang, yaitu ras, agama dan kepercayaan, suku bangsa, adat istiadat, budaya, latar belakang ekonomi, dan bahasa.

 

Berbicara tentang keberagaman bahasa, diperkirakan, Indonesia memiliki 706 bahasa daerah. Bahasa daerah ini dijadikan sebagai bahasa ibu yang digunakan oleh masing-masing daerah. Ada bahasa daerah Gayo, Melayu, Riau, Betawi, Sunda, Bali, Alor, Ngaju, Banjar, Kutai, Bugis, Asmat, Dani, Jawa, dan masih banyak lagi lainnya.

 

Fungsi bahasa daerah ada tiga seperti yang tercantum pada kesimpulan seminar politik bahasa naional tahun 1975 di Jakarta, yaitu:

-          Sebagai lambang kebanggaan daerah

-          Sebagai lambang identitas daerah

-          Sebagai alat komunikasi dalam masyarakat daerah

 

Sedangkan fungsi bahasa daerah dalam hubungannya dengan Bahasa Indonesia, ialah:

-          Sebagai Pendukung Bahasa Nasional

-          Sumber Kebahasaan yang Memperkaya Bahasa Nasional

-          Sebagai Bahasa Pengantar Pendidikan Tingkat Dasar

-          Sebagai Pelengkap Bahasa Nasional

 

Namun, bahasa daerah tampaknya sudah semakin jarang digunakan. Bahasa daerah yang merupakan salah satu warisan Indonesia seharusnya dilestarikan justru sudah banyak dilupakan. Bahkan, ada beberapa bahasa daerah yang sudah punah. Guna menghindarinya perlu campur tangan berbagai pihak. Berikut ini beberapa upayanya, yaitu:

 

1.      Menggunakan Sebagai Alat Komunikasi di Rumah

 

Ketika di rumah, sebaiknya anggota keluarga membiasakan diri menggunakan bahasa daerah. Kebiasaan seperti ini bisa juga diberlakukan di sekolah hanya pada hari tertentu saja.

 

2.      Menyelenggarakan Acara Berbahasa Daerah

 

Pelestarian bahasa daerah bisa dilakukan dengan diadakannya acara yang menggunakan tema bahasa daerah, misalnya seminar, konggres, pameran, dan lomba, serta hiburan. Kegiatan ini akan banyak memberikan informasi mengenai bahasa daerah, sekaligus dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakannya.

 

3.      Memberdayakan Media Berbahasa Daerah

 

Menurut catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika, hanya sedikit media massa berbahasa daerah yang saat ini masih eksis kendati kembang kempis. Media lokal itu, antara lain: Mangle (Sunda), Djaka Lodang (Jawa), Panjebar Semangat (Jawa), dan Jaya Baya (Jawa). Jumlah penerbitan media berbahasa daerah makin menyusut karena kalah bersaing dan putusnya regenerasi pembaca mereka. Agar tidak punah keberadaanya, perlu disosialisasikan kepada generasi muda untuk mulai gemar membaca media berbahasa daerah tersebut.

 

4.      Menyusun Kamus Bahasa Daerah

 

Kamus merupakan pedoman dalam belajar bahasa. Adanya kamus berbahasa daerah akan menjadi sarana efektif dalam proses belajar bahasa secara mandiri.

Demikian tulisan saya yang sederhana tentang bahasa daerah dan empat upaya melestarikannya. Semoga bermanfaat.

 

 


  (Gambar: id.wikipedia.org) Suatu hari putri saya sedang menjalani Ujian Tengah Semester (UTS), dan saya mendampinginya belajar. Pada mata ...

Recent

recentposts

Random

randomposts