Kita adalah makhluk sosial. Artinya
sejak lahir hingga akhir hayat selalu membutuhkan orang lain di dalam hidup
kita. Itulah mengapa, kehadiran teman di sekitar kita sangatlah penting. Entah
di lingkungan rumah, sekolah, tempat kerja, atau pun di mana saja kita berada. Demikian
pula dengan aku. Di mana pun, kapan pun, di saat apa pun, aku membutuhkan
teman.
Tentu saja jika dihitung, dari zaman
dahulu hingga saat ini, jumlah temanku sudah sangat banyak. Entah itu teman di
dunia nyata atau pun teman dunia maya. Namun, di antara yang banyak itu
ternyata ada beberapa teman yang bisa kusebut teman dekat dan sahabat dalam
setiap episode kehidupanku.
Aku mulai bisa merasakan kehadiran sahabat
ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Saat itu jumlah teman kelasku
ada sekitar enam puluh orang, namun teman dekatku hanya sekitar sepuluh orang,
dan yang kusebut sahabat hanya tiga orang saja. Kriteria sahabat menurutku kala
itu lebih karena lokasi rumah yang searah saat pergi dan pulang sekolah.
Sehingga keseringan bersama-sama membuat kami merasa akrab. Selain teman
sekolah, aku juga mempunyai beberapa teman bermain kala berada di lingkungan
rumah. Di antara beberapa teman tersebut ada dua orang yang menjadi teman
dekatku. Sedangkan sahabat belum kutemui
di masa kecilku ini.
Setelah berada di jenjang Sekolah
Menengah Pertama (SMP), jumlah temanku semakin banyak. Namun, jumlah teman
dekatku tidak lebih dari sepuluh orang, dan sahabatku saat itu hanya satu.
Kebetulan dia dahulu juga salah satu sahabatku ketika SD. Di masa remaja
tampaknya arti seorang sahabat bagiku sedikit berbeda. Selain masalah lokasi
rumah, ada kesamaan dalam hobi dan minat. Mengenai teman bermain, berhubung aku
tipe orang rumahan, teman bermainku tetap sama dengan ketika ku kecil dahulu. Hanya
beberapa dan mereka adalah teman yang tinggalnya dekat di sekitar rumahku saja.
Pada jenjang selanjutnya, di Sekolah
Menengah Atas (SMA), temanku semakin bertambah banyak. Jumlah teman dekatku
hanya beberapa orang saja, sedangkan sahabatku bertambah satu sehingga menjadi
dua. Sahabat kala SMP ditambah sahabat baru yang kukenal di SMA. Persahabatan
kami didasarkan atas kesamaan hobi dan minat, persamaan sifat, serta perasaan
senasib. Sayang sekali, salah satu dari sahabatku itu, saat ini telah dipanggil
yang Maha Kuasa karena terserang penyakit kanker. Sedih sekali aku kehilangan
dia, dan hingga saat ini aku selalu mendoakannya. Semoga diampuni dosanya dan
mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Aamin.
Menginjak bangku kuliah, lingkup
pertemananku semakin bertambah. Selain teman, teman dekat, dan sahabat, aku
mulai memiliki teman dekat dalam arti berbeda yaitu pacar.
Kala memasuki dunia kerja, jumlah temanku
semakin bertambah banyak dan beragam. Aku pun mengenal teman kerja dan teman
kos. Dari banyaknya teman-temanku itu tetap saja berlaku kriteria sebagai
teman, teman dekat, sahabat, dan pacar.
Setelah aku menikah dan memiliki anak,
pertemananku meluas. Tentu saja kriteria sebagai teman sedikit berubah, karena
tak ada pacar lagi melainkan berubah menjadi suami. (teman paling dekat/belahan
hati). Temanku bertambah dengan adanya teman arisan, teman paguyuban orang tua
murid, dan teman kantor suami.
Saat ini, setelah maraknya penggunaan
media sosial, teman, teman dekat, dan sahabatku semakin bertambah banyak. Tak
hanya di dunia nyata tetapi juga di dunia maya.
Lalu siapa teman yang menyenangkan
menurut aku? Pastinya mereka yang aku sebut sebagai SAHABAT. Kenapa? Karena
seorang sahabat itu pasti adalah teman yang menyenangkan. Sedangkan teman yang
menyenangkan itu belum tentu bisa sebagai sahabat.
Selain teman yang menyenangkan, menurutku
seorang sahabat juga memiliki tiga sikap
seperti ini:
-
Apa adanya
Seorang sahabat
itu selalu berbicara dan bersikap apa adanya. Tidak pernah berusaha dibuat-buat
atau ditutupi. Merasa bebas saja karena antar sahabat sudah saling
mengerti/memahami.
-
Datang di kala senang
dan susah
Berbeda dengan
teman, sahabat akan datang dalam segala situasi baik di kala senang atau susah.
Tanpa alasan apa pun.
-
Tak hanya bicara tapi
langsung beri solusi
Di saat kita ada masalah, seorang
sahabat tidak hanya sekedar menghibur dengan kata-kata. Dia akan langsung
memberikan solusi.
Bagaimana dengan kalian? Seperti
apa teman yang menyenangkan versi kalian?
Tulisan ini diikursertakan dalam 30 Days Writing Challenge
Sahabat Hosting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar