4 Kunci Bertahan Saat Resesi

 


Suatu negara dikatakan mengalami resesi ekonomi ialah ketika pertumbuhan perekonomian mengalami penurunan yang signifikan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Akibat adanya pandemi covid-19, saat ini beberapa negara di dunia telah mengalami resesi, termasuk Indonesia. Dampak resesi banyak dan saling terkait, antara lain: meningkatnya pengangguran, menurunnya pendapatan, makin banyak kredit macet, penurunan minat investor, kemiskinan, dan lain-lain. Sebagai masyarakat agar dapat bertahan di tengah resesi, sebaiknya memperhatikan hal-hal seperti berikut ini:

 

1.      Rajin Berdoa & Bersedekah

Sebagai makhluk yang beriman dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, setiap memulai dan mengakhiri pekerjaan tidak lupa diiringi dengan berdoa. Terlebih saat ini kita sedang mengalami pandemi covid-19. Doa semakin sering kita panjatkan agar selalu dalam perlindungan-Nya dan mohon pandemi segera berakhir. Selain berdoa, tak lupa disertai juga dengan bersedekah. Sedekah bisa dalam bentuk apa saja, tidak harus dalam bentuk uang, dan kita lakukan semampu kita.

 

2.      Rajin Bekerja

 

Jika posisi kita sebagai karyawan, tetap lakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh entah saat berada di kantor atau pun di rumah (work from home). Jangan terburu nafsu memutuskan pindah sebelum ada kepastian bahwa pekerjaan baru lebih stabil. Bagi yang berwirausaha bisa menjalankan usahanya dengan layanan digital (online). Layanan ini justru akan menjangkau pelanggan secara global. Untuk yang menganggur karena kena pemutusan hubungan kerja (PHK) tetap semangat cari peluang pekerjaan baru, misalnya menerima pesanan masakan atau menjadi reseller produk tertentu.

 

3.      Hidup Hemat

 

Jika sebelum resesi kita merasa ringan saja mengeluarkan uang untuk membeli segala sesuatu. Saat ini harus mulai berubah jadi berhemat dengan cara:

 

-          Kebutuhan dahulu, keinginan kemudian

Kita prioritaskan belanja sesuatu yang menjadi kebutuhan bukan sekadar keinginan saja. Kebutuhan adalah semua barang atau jasa yang dibutuhkan demi menunjang segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, kebutuhan ialah suatu hal yang harus ada, karena tanpanya hidup menjadi tidak sejahtera, atau setidaknya kurang sejahtera. Sedangkan keinginan adalah segala kebutuhan lebih terhadap barang ataupun jasa yang ingin dipenuhi pada sesuatu hal yang dianggap kurang. Keinginan tidak bersifat mengikat, tidak harus segera terpenuhi, dan lebih bersifat tambahan.

 

-          Jangan besar pasak daripada tiang

Ketika menggunakan uang, sesuaikan dengan pendapatan kita. Usahakan pengeluaran lebih kecil dari pendapatan. Jangan sampai seperti kata pepatah “besar pasak daripada tiang”. 

 

-          Rajin dan disiplin menabung

Menabung berasal dari kata dasar tabung, dan berarti menyimpan uang. Disiplin dan tekun dalam menabung merupakan hal yang wajib dilakukan berapa pun besarnya.  Menabung bisa dalam bentuk celengan di rumah, koperasi, pegadaian atau bank. Apapun pilihannya, yang perlu diperhatikan adalah melakukan kegiatan menabung segera setelah menerima pemasukan, jangan menunggu dari sisa.

 

-          Bawa bekal dari rumah

Saat bepergian, entah ke tempat kerja atau ke mana pun usahakan membawa bekal dari rumah. Selain menghemat pengeluaran juga mendukung pola hidup sehat. Sangat sesuai dilakukan di masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini.

 

-          Menjaga kesehatan

Selama pandemi covid-19, kita harus menjaga kesehatan dengan mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran dari pemerintah, yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan rajin mencuci tangan dengan sabun. Selain itu juga perlu minum vitamin, berjemur, dan berolahraga.  Apabila kesehatan jiwa dan raga kita terjaga akan menjauhkan dari penyakit yang membutuhkan jasa dokter untuk menanganinya. Selain itu dengan kesehatan yang prima, kita akan mampu bekerja dengan semangat dan gembira.

 

 

4.      Miliki Dana Darurat

 

Memiliki dana darurat itu sangat penting dalam hidup kita. Jangan sampai gara-gara tidak menyiapkannya, harus berutang ketika mengalami keadaan darurat (resesi).

 

Ada beberapa hal penting yang harus diketahui mengenai dana darurat, yaitu:

-          Sisihkan dana darurat di awal bulan, langsung setelah kita menerima pemasukan atau gaji. Besarnya dana yang disisihkan idealnya ialah tiga kali dari biaya pengeluaran tiap bulan untuk yang belum menikah, enam kali untuk sepasang suami istri, sembilan kali untuk sebuah keluarga dengan satu anak, dan dua belas kali untuk keluarga dengan dua anak atau lebih.

 

-          Apabila tidak memiliki dana sebanyak yang disebutkan pada poin 1, sebaiknya cicil dengan menabung dahulu di rekening terpisah.

 

-          Guna memudahkan pengambilan dana di saat darurat, pilih rekening tabungan yang terdapat fasilitas ATM.  Namun, tinggalkan ATM tersebut di rumah dan gunakan benar-benar hanya pada saat keadaan darurat saja.

 

 

Semoga 4 hal yang telah diuraikan di atas dapat benar-benar menjadi kunci bagi kita semua untuk bisa bertahan dari resesi akibat pandemi covid-19 yang sedang kita alami. Amin.

 

*Tulisan ini diikursertakan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting*

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent

recentposts

Random

randomposts