Suatu negara dikatakan mengalami resesi ekonomi ialah
ketika pertumbuhan perekonomian mengalami penurunan yang signifikan selama
berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Akibat adanya pandemi covid-19, saat ini
beberapa negara di dunia telah mengalami resesi, termasuk Indonesia. Dampak
resesi banyak dan saling terkait, antara lain: meningkatnya pengangguran, menurunnya
pendapatan, makin banyak kredit macet, penurunan minat investor, kemiskinan,
dan lain-lain. Sebagai masyarakat agar dapat bertahan di tengah resesi, sebaiknya
memperhatikan hal-hal seperti berikut ini:
1.
Rajin
Berdoa & Bersedekah
Sebagai makhluk yang beriman dan
percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, setiap memulai dan mengakhiri pekerjaan
tidak lupa diiringi dengan berdoa. Terlebih saat ini kita sedang mengalami
pandemi covid-19. Doa semakin sering kita panjatkan agar selalu dalam
perlindungan-Nya dan mohon pandemi segera berakhir. Selain berdoa, tak lupa disertai
juga dengan bersedekah. Sedekah bisa dalam bentuk apa saja, tidak harus dalam
bentuk uang, dan kita lakukan semampu kita.
2. Rajin Bekerja
Jika posisi kita sebagai karyawan,
tetap lakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh entah saat berada di kantor atau
pun di rumah (work from home). Jangan terburu nafsu memutuskan pindah sebelum
ada kepastian bahwa pekerjaan baru lebih stabil. Bagi yang berwirausaha bisa menjalankan
usahanya dengan layanan digital (online). Layanan ini justru akan menjangkau pelanggan
secara global. Untuk yang menganggur karena kena pemutusan hubungan kerja (PHK) tetap semangat cari peluang pekerjaan baru, misalnya menerima pesanan masakan atau menjadi reseller produk tertentu.
3. Hidup Hemat
Jika sebelum resesi kita merasa
ringan saja mengeluarkan uang untuk membeli segala sesuatu. Saat ini harus
mulai berubah jadi berhemat dengan cara:
-
Kebutuhan dahulu, keinginan
kemudian
Kita
prioritaskan belanja sesuatu yang menjadi kebutuhan bukan sekadar keinginan
saja. Kebutuhan adalah semua barang atau jasa yang dibutuhkan demi menunjang
segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, kebutuhan ialah
suatu hal yang harus ada, karena tanpanya hidup menjadi tidak sejahtera, atau
setidaknya kurang sejahtera. Sedangkan keinginan adalah segala kebutuhan lebih
terhadap barang ataupun jasa yang ingin dipenuhi pada sesuatu hal yang dianggap
kurang. Keinginan tidak bersifat mengikat, tidak harus segera terpenuhi, dan
lebih bersifat tambahan.
-
Jangan besar pasak daripada tiang
Ketika
menggunakan uang, sesuaikan dengan pendapatan kita. Usahakan pengeluaran lebih
kecil dari pendapatan. Jangan sampai seperti kata pepatah “besar pasak daripada
tiang”.
-
Rajin dan disiplin menabung
Menabung
berasal dari kata dasar tabung, dan berarti menyimpan uang. Disiplin dan tekun
dalam menabung merupakan hal yang wajib dilakukan berapa pun besarnya. Menabung bisa dalam bentuk celengan di rumah,
koperasi, pegadaian atau bank. Apapun pilihannya, yang perlu diperhatikan
adalah melakukan kegiatan menabung segera setelah menerima pemasukan, jangan
menunggu dari sisa.
-
Bawa bekal dari rumah
Saat
bepergian, entah ke tempat kerja atau ke mana pun usahakan membawa bekal dari
rumah. Selain menghemat pengeluaran juga mendukung pola hidup sehat. Sangat
sesuai dilakukan di masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini.
-
Menjaga kesehatan
Selama
pandemi covid-19, kita harus menjaga kesehatan dengan mengikuti protokol
kesehatan sesuai anjuran dari pemerintah, yaitu menjaga jarak, memakai masker,
dan rajin mencuci tangan dengan sabun. Selain itu juga perlu minum vitamin,
berjemur, dan berolahraga. Apabila
kesehatan jiwa dan raga kita terjaga akan menjauhkan dari penyakit yang
membutuhkan jasa dokter untuk menanganinya. Selain itu dengan kesehatan yang
prima, kita akan mampu bekerja dengan semangat dan gembira.
4.
Miliki
Dana Darurat
Memiliki dana darurat itu sangat
penting dalam hidup kita. Jangan sampai gara-gara tidak menyiapkannya, harus
berutang ketika mengalami keadaan darurat (resesi).
Ada beberapa hal penting yang harus
diketahui mengenai dana darurat, yaitu:
-
Sisihkan dana darurat di awal bulan,
langsung setelah kita menerima pemasukan atau gaji. Besarnya dana yang
disisihkan idealnya ialah tiga kali dari biaya pengeluaran tiap bulan untuk
yang belum menikah, enam kali untuk sepasang suami istri, sembilan kali untuk
sebuah keluarga dengan satu anak, dan dua belas kali untuk keluarga dengan dua
anak atau lebih.
-
Apabila tidak memiliki dana sebanyak
yang disebutkan pada poin 1, sebaiknya cicil dengan menabung dahulu di rekening
terpisah.
-
Guna memudahkan pengambilan dana di saat
darurat, pilih rekening tabungan yang terdapat fasilitas ATM. Namun, tinggalkan ATM tersebut di rumah dan
gunakan benar-benar hanya pada saat keadaan darurat saja.
Semoga 4 hal yang telah diuraikan di atas dapat
benar-benar menjadi kunci bagi kita semua untuk bisa bertahan dari resesi
akibat pandemi covid-19 yang sedang kita alami. Amin.
*Tulisan ini diikursertakan dalam 30 Days Writing
Challenge Sahabat Hosting*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar