Asal Usul Gunung Merapi (Diceritakan kembali oleh: Utami Nilasari)


Gunung Merapi terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Sebagian masuk ke dalam wilayah Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan bagian lainnya masuk ke dalam wilayah Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten (Jawa Tengah).


Pada mulanya lokasi tersebut hanyalah merupakan tanah datar belaka. Keberadaan Gunung Merapi di situ, konon merupakan campur tangan para Dewa di Kahyangan yang prihatin melihat kondisi Pulau Jawa yang memiliki tanah dalam keadaan miring atau tidak rata. Untuk menyeimbangkannya harus meletakkan sebuah gunung yang besar dan tinggi di tengahnya. Berdasar hasil rapat para Dewa maka diputuskan untuk memindahkan Gunung Jamurdipa dari daerah Pantai Selatan  ke lokasi tersebut.

Namun rupanya niat baik para Dewa untuk memindahkan gunung menemui kendala. Karena ternyata, tepat di tempat yang akan diletakkan Gunung Jamurdipa itu, ada dua empu yang sedang membuat keris sakti. Kedua empu yang bernama Empu Rama dan Empu Pamadi itu terkenal sangat sakti. Saking saktinya, dalam proses pembuatan keris, mereka tidak memakai palu atau landasan logam melainkan langsung gunakan tangan dan paha sebagai alas dalam menempa besi.

Pada suatu hari, Batara Guru sebagai Raja para Dewa mengutus Batara Narada dan Dewa Penyarikan beserta para pengawal untuk menemui kedua empu tersebut. Tujuannya adalah menasehati mereka untuk pindah ke tempat lain yang sudah disiapkan, agar tidak tertindih gunung yang akan dipindahkan ke situ.

“Mohon maaf kami tidak bisa pindah dari sini karena proses pembuatan keris sakti belum selesai,” jawab Empu Rama.
“Nanti kualitas keris menjadi tidak baik dan hilang kesaktiannya,” Empu Pamadi menambahkan.
“Tapi ini harus dilakukan karena jika tidak, Pulau Jawa akan semakin miring”, Batara Narada dan Dewa Penyarikan mencoba menasehati kedua empu.

Empu Rama dan Empu Pamadi tetap pada pendirian dan menolak pindah. Hal ini menyebabkan terjadinya pertengkaran hebat yang berujung dengan pertempuran sengit. Akibat kesaktian yang lebih tinggi, kedua empu bisa memukul mundur Batara Narada dan Dewa Penyarikan beserta para pengawalnya.

“Segera tiupkan Gunung Jamurdipa sekarang juga!”, perintah Batara Guru setelah melihat utusannya pulang ke Kahyangan dengan tangan hampa.

Dewa Bayu meniup Gunung Jamurdipa sehingga berpindah dan jatuh tepat di atas perapian Empu Rama dan Empu Pamadi. Kedua empu tewas tertindih gunung, sedang perapian tempat pembuatan keris berubah menjadi kawah. Itulah kenapa Gunung Jamurdipa berubah menjadi gunung berapi setelah dipindah. Dan, gunung tersebut akhirnya dikenal dengan nama GUNUNG MERAPI.

Pesan Moral :
Orang yang tidak mau mendengarkan nasehat maka akan celaka hidupnya. Empu Rama dan Empu Pamadi akhirnya tewas karena tidak mau mendengarkan nasehat dari para Dewa.

Fakta Unik :
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia, dan menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia yang termasuk dalam proyek gunung api dekade ini (Decade Volcanoes).

Sejak tahun 1548 sudah meletus sebanyak 68 kali. Dan letusan yang terbaru terjadi pada tanggal 26 Oktober 2010 dan mengakibatkan  sekitar 353 orang tewas, termasuk Mbah Maridjan sang juru kunci Gunung Merapi, serta merusak pemukiman warga juga lingkungan sekitar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent

recentposts

Random

randomposts