
Berbicara tentang beliau membuatku teringat kejadian
di masa lalu. Tepatnya sekitar 20 tahun yang lalu, di awal beliau memasuki
masa-masa pensiun dari pekerjaannya sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil.
Pada saat itu beliau terkena penyakit stroke yang
cukup parah. Serangan itu bahkan datang dua kali. Akibatnya badan ayah sempat
lumpuh sebelah. Diduga, salah satu faktor penyebab munculnya penyakit itu
adalah karena beliau mengalami post power syndrome. Saat masih
bekerja, ayah selalu sibuk. Begitu pensiun, beliau tidak punya kegiatan apapun.
Perubahan ini membuat stress.
Penyakit stroke ayah membuat ibu dan kesembilan
putra-putrinya sangat sedih waktu itu. Semua anak, yang kebetulan bekerja di
luar kota, dipanggil pulang untuk melihat ayah. Begitu parahnya penyakit ayah
sampai diduga tak ada lagi harapan untuk sembuh. Namun, syukurlah, doa-doa yang
kami panjatkan dikabulkan Tuhan Yang Maha Esa. Setelah menjalani pengobatan dan
mengikuti diet yang cukup ketat, ayah berangsur-angsur sembuh.
Setelah cukup sehat, ayah mulai bangkit kembali.
Beliau menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan, di antaranya mengikuti
sekaligus memimpin sebuah padepokan tenaga dalam,
menjadi instruktur Senam Sehat Indonesia, memimpin organisasi
paguyuban pensiunan, dan asyik menekuni hobi menulisnya. Anehnya, setelah sibuk
kesehatan beliau justru terus membaik. Penyakit stroke yang pernah mengancam
nyawa tidak pernah singgah lagi.
Melihat ayah saat ini begitu sehat, ibu dan
kami putra-putinya, merasa sangat bahagia dan bangga. Saat ditanya apa rahasia
menjaga kesehatannya, beliau menyebutkan lima hal. Pertama, bangun pagi sebelum
fajar menyingsing. Ayah meyakini pepatah Barat yang berbunyi : early to
bed and early to rise make a mind healthy and wise. Artinya kurang lebih cepat
bangun dan cepat tidur membuat jiwa sehat dan bijak.Kunci sehat berikutnya
adalah olahraga. Begitu bangun tidur, setelah selesai menunaikan Ibadah
Sholat Subuh, ayah memang keluar rumah untuk menghirup udara segar sambil
melakukan olahraga yang disesuaikan dengan kemampuan tubuhnya.
Kemudian ayah menyebutkan jaga kebersihan sebagai
hal yang harus dilakukan. Kebersihan merupakan syarat utama mencegah datangnya
berbagai penyakit. Kebersihan ini meliputi kebersihan fisik dan kebersihan
rohani. Kebersihan fisik artinya kebersihan seluruh badan, sandang, pangan,
papan, serta lingkungan sekitar. Sedangkan, kebersihan rohani meliputi hati
bersih, yang selalu menjauhkan diri dari pikiran-pikiran negatif serta tak lupa
rajin berdoa pada Sang Pencipta.
"Selain itu, jaga pola makan. Makan dan minum
jangan berlebihan. Sebaiknya, berhentilah makan sebelum kenyang. Jangan lupa,
kontrol kesehatan secara berkala", demikian ayah menjabarkan kunci
menjaga kesehatan.
Ayah telah membuktikan bahwa prinsip-prinsip
tersebut berhasil membuat dirinya bangkit. Sebagai anak, aku sangat bangga
padanya. Kemampuan ayah menjaga kesehatan setelah terserang stroke parah
benar-benar menjadi inspirasi bagiku.
(Artikel ini telah dimuat di Rubrik KATA HATI
majalah SEKAR edisi 64/11, 24 Agustus-07 September 2011 dengan nama pena
Nila Agus Soehardjono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar